Langsung ke konten utama

Rahasia Keutamaan Silaturrihmi

indopena
1997 menjadi Indonesia kelabu bagi perekonomian rakyat kecil, menengah dan atas. Kondisi masyarakat menengah ke bawah menggeliyat seperti dibakar dalam tungku. Algojo global economic. Saya merasakan itu hingga saat ini. Rakyat menengah ke bawah sudah terbiasa dengan kesenjangan ekonomi yang tidak pernah berhenti, seolah-olah penderitaan itu sudah berakhir, padahal belum, hanya karena terlalu lama menderita sehingga penderitaan itu seolah-olah sudah tidak ada. Padahal tidak jauh beda dengan 1997. Sadar atau tidak, dampak ekonomi itu menimbulkan ekses sosial yang tidak sedikit, mulai dari sosial budaya dan peradaban. Kongkritnya, rakyat kecial sudah enggan bersilaturrohmi. Dampak kesulitan ekonomi menimbulkan gaya baru, "tidak percaya saudara sendiri," jujur dianggap tidak jujur. Orang pejalan kaki sendiri dianggap maling, dan yang maling dianggap pelindung rakyat.
Dunia terbalik inilah yang memunculkan buku "Rahasia Keutamaan Silaturrohmi." Kiat-kiat silaturrohmi dulu hilang di zona perkotaan, sekarang akar itu tercabut mulai dari lorong kampung hingga pedukuhan. Pelosok-pelosok  desa.
Fenomena sosial ini membuat saya lebih bersemangat mengembalikan sunnah Rasul dibidang silaturrohmi. Dan buku ini sudah terbit sejak tahun 2002.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Album Kenangan Pondok Ramadhan 1989-1990 Pondok Pesantren Sunan Drajat Lamongan

F. Jonesuan

Pengobatan Penyakit Hati

indopena Saya menyelesaikan buku ini tanggal 18 Maret 2002. Banyak orang bertanya, apa itu hati, dimana, dan seberapa jauh peranannya terhadap manusia. Apakah manusia itu, adalah hati itu sendiri ? Terkenal dengan sebutan  "Al qalb," Al Qur'an menyebut "An nafs" dan istilah-istilah yang lain. Yang jelas kita punya hati. Setiap disiplin ilmu  menyebutkan istilahnya berbeda-beda. Istilah dalam Al Qur'an, "hati" diklasifikasikan sesuai dengan karakter dan wataknya; ada yang disebut nafsu lawwamah (ada yang menyebutnya nurani), dan juga nafsul mutmainnah (jiwa yang tenang), dan ada nafsu jahat. Masing-masing memiliki kecenderungan dan watak yang berbeda-beda.  Saya mengawalinya dengan mengenal watak dasar hati, sifat dan kecenderungannya, karena dengan mengenal hati kita sendiri, kita bisa menaklukkan hal-hal buruk yang menguasai hati.  Termasuk mengenali penyakit hati, karena dengan mengenali penyakit, kita bisa mengobati penyakit itu sendi

Mitologi-Sejarah Prasasti Gosari 1376 M

F. Jonesuan PRAKATA Gosari menjadi titik bandar terbesar abad ke-07 pada saat Jawa bagian Timur belum ada kerajaan. Kehidupan maritim lebih kental daripada kehidupan Agraris. Kehidupan Agraris di sepanjang sungai Brantas dan Solo, dan kehidupan Maritim berada di pantura pada saat kekuasaan Melayu dan Sriwijaya “bajak laut,” menguasai jalur laut pantura. Sepanjang pantai Tuban (pelabuhan   Kambang Putih) sejak era Daha Airlangga sudah menjadi pelabuhan internasional, sedangkan pelabuhan lokal, yang mengangkut barang-barang dari pedalaman via sungai Berantas atau Solo bagian Timur berakhir (akses perdagangan) di pelabuhan Ujung Galuh Surabaya. [1] Kedua pelabuhan ini sudah ada sejak pemerintah kerajaan Daha Airlangga. Pelabuhan Kambang Putih terakhir digunakan saat tentara Kubilai Khan Cina-Mongol mendarat di Jawa (1292) melalui Kambang Putih Tuban. Sejak peristiwa itu pelabuhan Tuban terjadi pendangkalan endapan lumpur) [2] dan tidak bisa digunakan lagi, konon dijadikan persembunyi