Langsung ke konten utama

Buku Pintar Ibadah

indopena
Pada dasarnya buku "Pintar Ibadah" merupakan buku rangkuman ibadah, sedari masalah wudlui', shalat, dzikir, doa, hafalan surat-surat pendek, khasiyat Asmaul Husna dan ayat-ayat Al Qur'an, ada juga juz 'ammah dan qasidah (manaqib) syekh Abdul qadir Al Jinali ra.
Seperti sebelumnya, buku ini saya tulis untuk memenuhi pasar, karena masyarakat ---lagi-lagi--- mencari sesuatu yang instan. 3in1, tidak hanya alat-alat fisikal, buku juga maunya 3in1. Dan memang saya berharap melayani keinginan masyarakat dibidang ilmu seperti itu termasuk langkah yang obyektif, karena saya tidak terlalu sobyektif terhadap suatu keilmuan. Apalagi untuk masyarakat (bidang pendidikan agama) tentu nilai plus kelak, sebagai harapan menjelma menjadi rahmat Allah yang menguntungkan dan menyelamatkan kelak; untuk diri, keluarga, dan anak cucu.
Setiap buku semoga menjadi sumbangan dakwah bagi semua umat islam.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Album Kenangan Pondok Ramadhan 1989-1990 Pondok Pesantren Sunan Drajat Lamongan

F. Jonesuan

Pengobatan Penyakit Hati

indopena Saya menyelesaikan buku ini tanggal 18 Maret 2002. Banyak orang bertanya, apa itu hati, dimana, dan seberapa jauh peranannya terhadap manusia. Apakah manusia itu, adalah hati itu sendiri ? Terkenal dengan sebutan  "Al qalb," Al Qur'an menyebut "An nafs" dan istilah-istilah yang lain. Yang jelas kita punya hati. Setiap disiplin ilmu  menyebutkan istilahnya berbeda-beda. Istilah dalam Al Qur'an, "hati" diklasifikasikan sesuai dengan karakter dan wataknya; ada yang disebut nafsu lawwamah (ada yang menyebutnya nurani), dan juga nafsul mutmainnah (jiwa yang tenang), dan ada nafsu jahat. Masing-masing memiliki kecenderungan dan watak yang berbeda-beda.  Saya mengawalinya dengan mengenal watak dasar hati, sifat dan kecenderungannya, karena dengan mengenal hati kita sendiri, kita bisa menaklukkan hal-hal buruk yang menguasai hati.  Termasuk mengenali penyakit hati, karena dengan mengenali penyakit, kita bisa mengobati penyakit itu sendi

Mitologi-Sejarah Prasasti Gosari 1376 M

F. Jonesuan PRAKATA Gosari menjadi titik bandar terbesar abad ke-07 pada saat Jawa bagian Timur belum ada kerajaan. Kehidupan maritim lebih kental daripada kehidupan Agraris. Kehidupan Agraris di sepanjang sungai Brantas dan Solo, dan kehidupan Maritim berada di pantura pada saat kekuasaan Melayu dan Sriwijaya “bajak laut,” menguasai jalur laut pantura. Sepanjang pantai Tuban (pelabuhan   Kambang Putih) sejak era Daha Airlangga sudah menjadi pelabuhan internasional, sedangkan pelabuhan lokal, yang mengangkut barang-barang dari pedalaman via sungai Berantas atau Solo bagian Timur berakhir (akses perdagangan) di pelabuhan Ujung Galuh Surabaya. [1] Kedua pelabuhan ini sudah ada sejak pemerintah kerajaan Daha Airlangga. Pelabuhan Kambang Putih terakhir digunakan saat tentara Kubilai Khan Cina-Mongol mendarat di Jawa (1292) melalui Kambang Putih Tuban. Sejak peristiwa itu pelabuhan Tuban terjadi pendangkalan endapan lumpur) [2] dan tidak bisa digunakan lagi, konon dijadikan persembunyi